Pemerkosa Anak di Kotim Ternyata Ayah Korban Sendiri
Pemerkosa Anak di Kotim Ternyata Ayah Korban Sendiri
Entah apa yang merasuki pria 44 tahun, warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini. Ternyata dirinya nekat melakukan pemerkosaan terhadap anak tirinya sendiri yang masih berumur 14 tahun.
Entah apa yang merasuki pria 44 tahun, warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini. Ternyata dirinya nekat melakukan pemerkosaan terhadap anak tirinya sendiri yang masih berumur 14 tahun.
"Pelaku tindak
pidana asusila tersebut merupakan ayah tiri korban," ujar Kapolres Kotim
AKBP Mohammad Rommel melalui Kasat Reskrim AKP Ahmad Budi Martono,
Jumat, 8 November 2019.
Dirinya menerangkan, hal itu terungkap saat pemeriksaan antara korban dan pelaku. Mereka juga tinggal satu rumah. Dan hal itulah yang membuat pelaku dapat mengajak korban pergi ke Sampit untuk mengambil besi bubut.
"Karena pria tersebut adalah ayah tiri korban, sehingga sang ibu tidak ada kecurigaan kepada pelaku," kata Budi.
Ternyata kepercayaan ibu korban tersebut salah, karena suaminya malah menodai anaknya. Dengan ancaman akan dibunuh jika tidak mengikuti kehendaknya.
Hal itupun membuat ibu korban tidak terima dan melaporkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian. Dengan harapan agar pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.
Kasus tersebutpun saat ini masih ditanagi polisi secara mendalam. Karena dikhawatirkan aksi tersebut tidak hanya dua kali dilakukan. Namun sudah serinh. Dan mereka juga mencari tahu apakah ada korban lainnya..(MUHAMMAD HAMIM/B-5)
Dirinya menerangkan, hal itu terungkap saat pemeriksaan antara korban dan pelaku. Mereka juga tinggal satu rumah. Dan hal itulah yang membuat pelaku dapat mengajak korban pergi ke Sampit untuk mengambil besi bubut.
"Karena pria tersebut adalah ayah tiri korban, sehingga sang ibu tidak ada kecurigaan kepada pelaku," kata Budi.
Ternyata kepercayaan ibu korban tersebut salah, karena suaminya malah menodai anaknya. Dengan ancaman akan dibunuh jika tidak mengikuti kehendaknya.
Hal itupun membuat ibu korban tidak terima dan melaporkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian. Dengan harapan agar pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.
Kasus tersebutpun saat ini masih ditanagi polisi secara mendalam. Karena dikhawatirkan aksi tersebut tidak hanya dua kali dilakukan. Namun sudah serinh. Dan mereka juga mencari tahu apakah ada korban lainnya..(MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Komentar
Posting Komentar